Cuaca panas esktrem di Arab Saudi perlu diwaspadai, khususnya untuk para jemaah haji Indonesia yang akan melakukan keberangkatan ke tanah suci. Mereka akan berhadapan dengan cuaca yang sangat berbeda dengan Indonesia, jemaah haji harus bisa mengantisipasi berbagai cara yang dilakukan agar tidak terkena efek negatif saat berhadapan dengan suhu dan cuaca panas.
Kepala KKP Kelas 1 Soekarno-Hatta, dr Naning Nugrahini, SKM, MKM memberikan imbauannya dan sarannya agar jemaah bisa menghadapi cuaca panas yang ada di tanah suci.
“Misalnya di luar pakai payung, kacamata hitam, minum air putih yang banyak, sedikit-sedikit tapi sering. Termasuk juga untuk mengimbau jemaah, makan tepat waktu,” jelas Naning.
Kebanyakan jemaah tidak selalu terhidrasi dengan baik bahkan tidak makan teratur. Alasannya karena tidak ingin buang air selama proses ibadah dan nantinya terganggu.
“Biasanya pas makanan dikasih, itu nggak langsung dimakan tuh, dinanti-nanti katanya takut buang air. Mereka tidak juga minum. Padahal di saat cuaca panas ekstrem seperti itu sangat disarankan untuk terus terhidrasi tubuhnya,” jelas Naning.
Naning juga menjelaskan banyak jemaah haji pada tahun sebelumnya yang berujung dehidrasi karena kekurangan cairan bahkan tidak makan. Ketika jemaah haji dehidrasi bisa menyebabkan gangguan psikologis, misalnya seperti linglung.