Dewatogel.asia, Banda Aceh – Pertemuan Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh berlangsung selama hampir tiga jam di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh di Banda Aceh, Senin (5/8/2019).
Dalam pertemuan itu, Dubes India menawarkan sejumlah kerja sama dengan Pemerintah Aceh, demi merealisasikan perjanjian kerja sama Pemerintah India dengan Pemerintah Republik Indonesia.
“Kerja sama antara Aceh dan India harus bagus, karena India sangat dekat dengan Aceh di bidang pekerjaan dan hubungan sejarah. Seperti yang disebutkan oleh Bapak Gubernur terkadang ketika orang India ke Aceh dia seperti orang Aceh dan juga sebaliknya,” kata Pradeep saat diwawancarai.
Dalam pertemuan itu, antara dirinya dengan Plt Gubernur Aceh telah mendiskusikan rencana investasi di banyak sektor.
“Dimulai dengan sektor yang paling rendah seperti budaya, pendidikan, pariwisata, dan SDM, itu adalah bagian yang penting untuk perkembangan ekonomi,” katanya.
Diskusi beberapa jam itu juga membicarakan tentang penguatan ekonomi khususnya perdagangan barang-barang juga kerja sama infrastruktur.
Dubes Pradeep mengatakan, Pemerintah India juga berencana akan membangun rumah sakit di Sabang.
“Ini adalah proyek yang penting, kami sudah melakukan diskusi mendalam tentang hal itu dan saya harap ketika saya ke Sabang besok, kami akan mendiskusikan hal ini lagi,” ujarnya.
“Seperti yang telah dijelaskan Bapak Gubernur, bahwa layanan kesehatan di India mempunyai kualitas yang tinggi dengan harga terjangkau. Kami harap kerja sama ini akan bermanfaat bagi orang Aceh dan Indonesia,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan, awalnya dia menawarkan pembangunan rumah sakit di Aceh melalui proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
“Saya tawarkan KPBU kita, dia ambil bagian di RS dengan biaya Rp 1,7 triliun. Konsulnya tertarik, tapi duta besar lebih tertarik untuk bangun rumah sakit di Sabang,” kata Nova.
Menurut Nova, Dubes India, Pradeep mengatakan, India ingin bangun rumah sakit full investasi di Sabang dalam waktu dekat.
“Mereka ingin full investasi, rumah sakitnya relatif kecil, harganya terjangkau. Tapi dia minta tenggat waktu, agar ada masa kelola oleh mereka, baru setelah itu dikelola oleh Indonesia,” jelas Nova Iriansyah.(*)