Dewatogel.asia, Jakarta – Minum kopi bagi sebagian orang adalah “ritual” penting. Punya banyak varian, minuman kopi memang relatif bermanfaat untuk tubuh.
Sebut saja, minum kopi dapat menurunkan risiko terkena penyakit hati dan kanker. Termasuk, mencegah terkena diabetes tipe 2.
Hanya saja, sejumlah ahli kesehatan mengingatkan jangan terlalu banyak mengonsumsi kopi. Kafein dalam tubuh bisa berkontribusi pada beberapa kondisi yang mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.
Lantaran itulah, perlu menghentikan konsumsi berlebihan minum kopi atau detoksifikasi kopi. Apa saja manfaatnya? Simak dalam Infografis berikut ini:
Infografis
Enema Kopi untuk Membersihkan Usus
Kafein pada ekstrak kopi yang dimasukkan ke dubur akan melewati otot polos pada usus kecil dan menyebar hingga ke hati. Sifatnya dipercaya dapat membersihkan racun dan bekerja menstimulasi hati. Beberapa pengobatan alternatif juga menggunakan metode ini sebagai proses pembersihan zat sisa tumor dan memiliki efek antikanker. Meski teknik ini dianggap efektif, namun sayangnya belum ada penelitian medis yang membenarkan hal tersebut.
Pada dasarnya, enema kopi diartikan sebagai kegiatan pembersihan usus. Selama ini, pembersihan usus dianggap penting sebab racun-racun pada saluran pencernaan dianggap dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti asma, alergi, dan artritis. Maka dari itu, pembersihan usus ditujukan untuk menghindarkan tubuh dari serangan penyakit-penyakit tersebut. Meskipun begitu, prosedur ini juga oleh beberapa orang dirasa tidak diperlukan, karena saluran pencernaan dipercaya dapat membersihkan dirinya sendiri.
Melakukan Enema Kopi di Rumah
Meski Anda dapat melakukan enema kopi sendiri di rumah, namun tetap diperlukan persiapan agar tindakan ini dapat dilakukan dengan aman. Berikut ini persiapan dan langkah-langkah dalam melakukan enema kopi di rumah.
- Pilih dan luangkan waktu yang cukup karena melakukan enema kopi tidak boleh terburu-buru. Untuk enema kopi sebaiknya dilakukan setelah buang air besar.
- Kosongkan kandung kemih Anda untuk menghindari ketidaknyamanan.
- Siapkan kantong enema. Wadah ini bisa dibeli di apotek.
- Siapkan cairan enema, Anda dapat membuatnya sendiri dengan takaran yang bisa ditanyakan kepada dokter atau membeli cairan enema di apotek.
- Letakkan lembaran plastik sebagai alas berbaring untuk mengantisipasi jika cairan keluar sebelum sempat ke toilet.
- Cuci kantong enema dengan sabun kemudian isi dengan cairan enema. Jangan menggunakan kantong enema secara bergantian.
- Saat mengisi kantong enema, pastikan tidak ada udara yang ikut masuk, termasuk pada selangnya. Campurkan kopi bila dokter menyarankan dengan air hangat di dalam kantong. Udara yang ikut masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan kram.
- Gantungkan kantong enema di tempat yang lebih tinggi dari tubuh sehingga dapat mengalirkan cairan enema dengan lancar.
- Siapkan tabung enema. Tandai tabung untuk memastikan Anda tidak memasukkan tabung rektum (dubur) lebih dari empat inci.
- Beri pelumas pada ujung tabung untuk memudahkan proses memasukkan.
- Berbaringlah pada sisi kiri tubuh dengan kedua kaki ditekuk dan lutut ditempelkan ke dada. Posisi tersebut akan melancarkan cairan ke dubur sehingga cairan masuk lebih banyak dan lebih jauh. Letakkan lengan kiri di bawah kepala Anda sebagai bantalan kepala.
- Masukkan tabung enema perlahan-lahan melalui dubur, kira-kira sedalam 3,5 inci. Untuk mempermudah memasukkan tabung, Anda dapat mengejan seperti akan buang air besar ketika tabung dimasukkan. Jika tabung tidak dapat masuk, jangan dipaksakan. Segera konsultasikan kepada dokter bila kamu tidak dapat memasukkan tabung enema.
- Biarkan cairan enema masuk ke dubur. Hindari terjadinya cairan yang mengalir kembali ke dalam kantong enema. Atur napas selama cairan masuk ke rektum. Jika Anda mengalami kram, tutup klep tabung untuk menghentikan aliran sementara. Saat sudah nyaman, alirkan kembali.
- Ketika seluruh cairan sudah masuk, pertahankan posisi miring ke kiri selama 10 menit. Setelah itu ambil posisi telentang selama 10 menit dan akhiri dengan posisi miring ke kanan selama 10 menit. Hal ini bertujuan untuk membantu enema kopi berpindah ke usus besar. Kemudian pergilah ke toilet untuk menuntaskan proses enema kopi.
Agar terhindar dari risiko-risiko dan efek samping enema kopi, sebaiknya Anda hanya melakukan hal ini jika sudah berkonsultasi kepada ahli medis, terutama bila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu karena suatu penyakit. Perhatikan pula untuk menggunakan alat sekali pakai, mengetahui dengan pasti mengenai bahan dan takaran kopi (atau bahan herba lainnya) yang digunakan, dan tetap mengonsumsi cairan agar tidak mengalami dehidrasi.